Vitamin C atau disebut asam
askorbat mempunyai berat molekul 178 dengan rumus molekul C6H8O6.
Dalam bentuk kristal tidak berwarna, titik cair 190-192 oC. bersifat
larut dalam air sedikit larut dalam aseton atau alkohol yang mempunyai berat
molekul rendah.
Vitamin C sukar larut dalam
chloroform, ether, dan benzene. Pada pH rendah vitamin C lebih stabil daripada
pH tinggi. Vitamin C mudah teroksidasi, lebih-lebih apabila terdapat
katalisator Fe, Cu, enzim askorbat oksidase, sinar, temperatur yang tinggi.
Dasar :
Kadar vitamin C yang ditetapkan
secara iodimetri menggunakan iod sebagai penitar. Vitamin C bersifat reduktor
kuat akan dioksidasikan oleh I2 dalam suasana asam dan I2
tereduksi menjadi ion iodide. Indikator yang digunakan adalah amilum dengan
titik akhir biru.
Alat :
• Neraca analitik
• Sendok plastik
• Labu ukur 100 mL
• Botol semprot
• Pipet tetes
• Pipet ukur 25 mL
• Erlenmeyer 250 mL
• Buret 25 mL
• Bulp
• Beaker glass
• Batang pengaduk
Bahan :
• Sample sari buah
• Aquadest
• Larutan I2 0,01 N
• Indicator amilum 1 %
Cara Kerja :
1. Sample ditimbang sebanyak 5 g dan masukan kedalam labu
ukur 100 mL.
2. Sample
diencerkan dengan menggunakan aquadest sampai tanda batas, kemudian dikocok
sampai homogen.
3. Larutan
sample dipipet sebanyak 25 mL dan masukan kedalam Erlenmeyer 250 mL, kemudian
ditambahkan indikator amilum 1% sebanyak 1 mL.
4. Titrasi dengan larutan I2 0,01 N sampai
terjadi perubahan warna menjadi biru.
Rumus Perhitungan
:
Kadar Vit. C = Vp
x Mp x BE
Vit. C x
100 x Bobot rata –rata x
100%
No comments:
Post a Comment